Judul : Dunia Sophie sebuah novel filsafat
Pengarang : Jostein Gaarder (Pengantar Dr.Bambang Sugiharto)
Penerbit : Mizan
Sebuah novel terjemahan yang aslinya diterbitkan di Norwegia dengan judul Sofie's Verden.
Keseluruhan novel berisi pelajaran filsafat. Hampir semua pelajaran filsafat tersebut adalah yang dijelaskan oleh seorang filosof kepada muridnya, dikemas dalam percakapan-percakapan dan alur cerita.
Sophie, seorang pelajar sekolah menengah berusia empat belas tahun. Suatu hari sepulang sekolah, dia mendapat sebuah surat misterius yang hanya berisikan satu pertanyaan: "Siapa kamu?"
Belum habis keheranannya, pada hari yang sama dia mendapat surat lain yang bertanya: "Dari manakah datangnya dunia?"
Seakan tersentak dari rutinitas hidup sehari-hari, surat-surat itu membuat Sophie mulai mempertanyakan soal-soal mendasar yang tak pernah dipikirkannya selama ini.
Dia mulai belajar filsafat.
Ya,novel ini bercerita tentang seorang gadis remaja bernama Sophie Amundsend dan guru filsafatnya yang bernama Alberto Knox. Surat-surat pertama Sophie berasal dari Alberto, berisi kertas-kertas ketikan pengantar pelajaran filsafat.
Sementara Sophie masih penasaran dengan Alberto si guru misteriusnya, dia juga menerima salinan kartu pos-kartu pos dari Lebanon yang dikirim oleh seorang pengamat PBB, Mayor Albert Knag . Berisi ucapan selamat ulang tahun untuk anaknya yang bernama Hidle Moller Knag yang tinggal di Lillesand. Dari kartu pos -kartu pos itu juga Sophie tahu bahwa hari ulang tahun Hiddle sama dengannya.
Setelah agak lama merahasiakan dirinya dari Sophie, akhirnya Alberto mengundang Sophie ke tempat tinggalnya. Sejak saat itulah Sophie sering bertemu dengan Alberto untuk mendengarkan cerita filsafat dari abad ke abad dan mendiskusikannya.
Di sela-sela cerita dan diskusi filsafat, mereka juga sering mempertanyakan siapa sebenarnya sang Mayor pengirim ucapan-ucapan selamat ulang tahun yang misterius itu. Karena semakin lama cara penyampaian pesan selamat ulang tahun dari sang Mayor semakin aneh dan tidak masuk akal, seperti teror yang membuat Alberto dan Sophie kesal.
Akhirnya Alberto menyadari bawa dirinya dan Sophie hanyalah tokoh rekaan, yang ditulis sang Mayor dalam sebuah buku sebagai hadiah ulang tahun sekaligus mengajarkan filsafat kepada anaknya, Hidle (tentu saja semua percakapan filsafat juga ditulis dalam buku tersebut yang nantinya akan dibaca oleh Hidle).Tidak mau terus-terusan menjadi tokoh rekaan yang dikontrol pengarangnya, Alberto mencari cara agar dirinya dan Sophie bisa menyusup keluar dari cerita tersebut.
Di akhir cerita, kekacauan terjadi di pesta ulang tahun Sophie. Saat yakin sang Mayor mengalihkan perhatiannya untuk mengarang kekacauan di dalam pesta dan melepaskan kontrol atas tokoh utama, Alberto mengajak Sophie menyusup keluar dari cerita... dan- merekapun lenyap dari cerita.
Minggu, 02 November 2014
Sabtu, 19 Juli 2014
Tie Dye Grey
Fashion ini berawal dari coba-coba tekhnik tie dye.Memanfaatkan T-shirt
basic yang berlubang di bagian punggungnya,menginspirasi saya untuk
membuat t-shirt ala anak 'Punk'.
Saya buat lubang-lubang kecil dan beberapa robekan,kemudian menjelujur,dan menariknya kuat.Saya mencelupnya dengan pewarna textile abu-abu agar makin tampak kesan 'Gembel-nya'.Saya sengaja membiarkan warnanya tidak rata untuk menampilkan efek bladus.
Sengaja saya pilih teman saya untuk menjadi model,Choo.Karena karakter 'Punk-nya' yang kuat dan selalu nyaman memakai baju-baju 'Nyentrik' seperti ini.
Selain T-shirt saya,Choo juga menambahkan koleksi pribadinya,seperti;
-gelang karet hitam,
-kalung hitam,
-jeans motif 'ChooDod',dan
-Sepatu merah hitam khas Choo
Saya buat lubang-lubang kecil dan beberapa robekan,kemudian menjelujur,dan menariknya kuat.Saya mencelupnya dengan pewarna textile abu-abu agar makin tampak kesan 'Gembel-nya'.Saya sengaja membiarkan warnanya tidak rata untuk menampilkan efek bladus.
Sengaja saya pilih teman saya untuk menjadi model,Choo.Karena karakter 'Punk-nya' yang kuat dan selalu nyaman memakai baju-baju 'Nyentrik' seperti ini.
Selain T-shirt saya,Choo juga menambahkan koleksi pribadinya,seperti;
-gelang karet hitam,
-kalung hitam,
-jeans motif 'ChooDod',dan
-Sepatu merah hitam khas Choo
Dia Kau dan Aku
Dia tak pinta kau lihat
Hanya kau tahu
Tak perlu kau jalani, demi aku
Dia pahami kau
Tak perlu kau tahu, siapa aku
Dia itu berilmu
Tak perlu mengguru, putih
Dia itu suci
Tak perlu menjadi putih
Jika putih adalah hitam
Kau tak setinggi langit
Jaga diam malam
Dia lepas kau, jalan
Hanya menatap
Maka luruskan langkah
Di atas helai alam
Hanya kau tahu
Tak perlu kau jalani, demi aku
Dia pahami kau
Tak perlu kau tahu, siapa aku
Dia itu berilmu
Tak perlu mengguru, putih
Dia itu suci
Tak perlu menjadi putih
Jika putih adalah hitam
Kau tak setinggi langit
Jaga diam malam
Dia lepas kau, jalan
Hanya menatap
Maka luruskan langkah
Di atas helai alam
Terkungkung
Telah aku memungut
Sebutir harap terpaut
Bergeming muda
terenggut
Mengabdi, bersujud, berlutut
Rindu mudaku terkurung
Menatap detik dalam
hitung
Apalah makhluk
beruntung
Hasrat hati karam terkungkung
Kelam hati bergulat
warna
Membasuh mimpi belum
sirna
Hidup ringkih gundah
gulana
Menutup jendela
nirwana
***Dev***
Pesona
Meliuk jiwa pesona
Melilit memikat indra
Mengisi kosong nan hampa
Menutup rasa merasa
Lupa kau pernah berdiri
Berbakti berpadu perih
Bukan tidak dicintai
Keras hati tak peduli
Hati kini tambat duri
Lari kini tak kembali
Pesona kan gelap pasti
Cinta tak terulang lagi
***Dev***
Melilit memikat indra
Mengisi kosong nan hampa
Menutup rasa merasa
Lupa kau pernah berdiri
Berbakti berpadu perih
Bukan tidak dicintai
Keras hati tak peduli
Hati kini tambat duri
Lari kini tak kembali
Pesona kan gelap pasti
Cinta tak terulang lagi
***Dev***
Langganan:
Postingan (Atom)